Main Article Content

Abstract

Penelitian Tindakan Kelas ini dilatarbelakangi adanya    masalah kurang aktifnya peserta didik dalam pembelajaran matematika pada kompetensi persamaan dan fungsi kuadrat  sehingga mengakibatkan   hasil belajar rendah  pada peserta didik kelas XI TKRO2 SMK Negeri 2 Slawi. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kompetensi persamaan dan fungsi kuadrat pada   peserta didik kelas XI TKRO 2 di SMK Negeri 2 Slawi   melalui model pembelajara Cooperative Learning tipe STAD. Hasil penelitian menunjukkan model pembelajara Cooperative Learning tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas peserta didik, dilihat dari adanya peningkatan banyaknya peserta didik yang mendengarkan penjelasan dari guru, banyaknya peserta didik yang menanyakan hal yang belum dipahami, banyaknya peserta didik yang mau menjawab pertanyaan dari guru, dan banyaknya siswa yang aktif mengerjakan tugas-tugas dari guru. Penguasaan materi juga mengalami peningkatan dilihat dari adanya peningkatan hasil belajar. Sebelum dilakukan tindakan nilai rata-rata hasil hasil belajar 6,91. Setelah diberi tindakan pada siklus 1 nilai rata- rata mengalami peningkatan menjadi 7,48 dan pada siklus 2 meningkat menjadi 7,85. Ketuntasan belajar juga mengalami peningkatan, dari 33 peserta didik sebelum tindakan hanya ada 20 speserta didik (60,61%) yang tuntas belajar, pada siklus 1 menjadi23 peserta didik (69,70 %) yang tuntas dan pada siklus 2 menjadi 26 peserta didik (78,79 %) yang tuntas. Kesimpulan yang  diperoleh dari data tersebut di atas menunjukkan bahwa model pembelajara Cooperative Learning tipe STAD secara signifikan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik  pada kompetensi persamaan dan fungsi kuadrat.

Keywords

Aktivitas hasil belajar persamaan dan fungsi kuadratuadrat Cooperative Learning STAD

Article Details

References

  1. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2006. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tanggal 26 Mei 2006, Standar Isi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
  2. Rohani, A. 2004. Pengelolaan Pengajaran . Jakarta: Rineka Cipta
  3. Mengapa Kita Belajar Fungsi Kuadrat ? Apa Kegunaannya di Dalam Kehidupan ? (https: belajarkalkulus.com) diunduh tanggal 20 Agustus 2019
  4. Sudirman. 2004. Langkah Pembelajaran. Jakarta. Rhineka Cipta.
  5. Kunandar, 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
  6. Hadis, A. 2008. Psikologi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta
  7. Dwiyatno.2009. Penelitian Tindakan Kelas .Bandung : Tarsito.
  8. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa .1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
  9. Slameto.2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rhineka Cipta.
  10. Kemendikbud RI 2013. Silabus Matematika Kelas XI Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK ).Jakarta : Kemendikbud
  11. Mengapa Kita Belajar Fungsi Kuadrat ? Apa Kegunaannya di Dalam Kehidupan ? (http: belajarkalkulus.com) diunduh tanggal 2 September 2019
  12. Lie, Anita. 1994 .Cooperative Learning.Jakarta : Grasindo.
  13. Slavin. 1994. Cooperative learning : Theory, Research and Practice, Englewoods Cliff,NJ: Prentice-Hall
  14. Nur, Muhamad. 2005. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : UNESA Press
  15. Rachmadinarti. 2001. Tahap-tahap Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Surabaya : Unesa university.
  16. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD-EFFECTIVE LEARNING.syariftugas.blogspot.com .diunduh 2 September 2019
  17. Kasmina,dkk.2017. Matematika untuk SMK / MAK Kelas XI. Jakarta : Erlangga.